Published : 10/29/2025

1. Ghost Employee (Ada Tapi Tak Terasa)
Orangnya ada, tapi kayak nggak ada. Datang kerja, duduk, ngerjain tugas… tapi nggak pernah kelihatan kontribusinya. Nggak aktif di diskusi, nggak pernah kasih ide, dan kalau ada masalah, dia paling terakhir tahu.
Tips buat leader: Jangan langsung anggap dia malas. Bisa jadi dia introvert atau belum nemu tempatnya. Coba ajak ngobrol empat mata, gali potensi dan beri ruang untuk berkembang.
2. The Complainer (Si Pengeluh Diam-diam)
Tipe ini biasanya nggak frontal. Tapi di belakang, dia sering ngeluh: soal kerjaan, sistem, bahkan rekan kerja. Kadang keluhannya valid, tapi karena disampaikan dengan cara yang salah, malah bikin suasana kerja jadi nggak sehat.
Tips buat leader: Dengarkan keluhannya, tapi arahkan untuk menyampaikan secara konstruktif. Libatkan dia dalam solusi, bukan cuma jadi sumber drama.
3. The Talker (Si Jago Bangun Relasi)
Ini dia si “PR” tim. Jago ngomong, gampang akrab, dan bisa bikin suasana kerja jadi hidup. Dia cocok banget buat tugas yang butuh komunikasi, presentasi, atau networking. Tapi kadang, terlalu banyak ngomong bisa bikin kerjaan jadi ketunda.
Tips buat leader: Manfaatkan kelebihannya untuk hal-hal eksternal. Tapi tetap ingatkan soal tanggung jawab dan deadline.
4. The Thinker (Si Analitis)
Orang ini suka mikir dalam. Kalau dikasih tugas, dia nggak langsung eksekusi, tapi dianalisis dulu dari berbagai sisi. Hasil kerjanya biasanya rapi dan detail. Tapi kadang, terlalu lama mikir bisa bikin progress lambat.
Tips buat leader: Pasangkan dia dengan si Doer. Kombinasi pemikir dan eksekutor bisa jadi tim yang solid banget.
5. The Doer (Si Eksekutor Handal)
Kalau yang ini, nggak banyak bicara, langsung kerja. Dikasih tugas, langsung jalan. Cepat, efisien, dan bisa diandalkan. Tapi kadang, karena terlalu fokus eksekusi, dia kurang memperhatikan detail atau strategi jangka panjang.
Tips buat leader: Beri arahan yang jelas dan sesekali ajak diskusi strategi. Jangan cuma kasih tugas, tapi juga beri ruang untuk berkembang.
Kesimpulan
Setiap anggota tim punya keunikan masing-masing. Sebagai leader, tugasmu bukan menyamaratakan semua orang, tapi memahami dan mengarahkan mereka sesuai karakter. Dengan begitu, tim kamu bisa jadi lebih solid, produktif, dan saling melengkapi.
Ingat, tim yang hebat bukan yang isinya orang pintar semua, tapi yang bisa saling mengisi kekurangan satu sama lain.